Pagi yang kurindukan,,
Teduh... Itu alasan aku menyukaimu,
Menyejukkan dengan ronamu yang biru,
Namun terkadang kau berubah menjadi abu-abu,
Tapi tak masalah, karena itu memang warnamu.
Pagi yang kunantikan,
Fajar kini mulai menampakkan sinarnya,
membuat dirimu tak nampak untuk sementara,
keberadaanmu begitu singkat terasa,
Itulah mengapa menantimu bagaikan asa...
(Makassar, Januari 2013)
___cont.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar