Kamis, 24 Januari 2013

Tugas Pendahuluan Pesawat Imaging Diagnostik

1.     Sebutkan  sifat-sifat X-ray?

a.     Daya tembusnya besar (contohnya: sinar X dapat menembus tembaga)
b.     Frekuensinya  tinggi,
c.     Memiliki berkas sinar yang lurus dan koheren,
d.    Partikel tidak dibelokkan (karena tidak bermuatan) (untuk kasus  medan magnet maupun medan listrik),
e.     Dapat menghitamkan plat film,
f.      Dapat menyebabkan bahan flouresens berpendar

2.     Jelaskan proses terbentuknya X-ray?
Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan potensial tinggi, logam pijar molybdenum memijar (katoda), pada saat tertentu  logam pijar tersebut menghasilkan awan elektron (logam pijar molybdenum disebut sebagai filamen) pada suhu tertentu serta saat tertentu pula elektron-elektron tertarik ke anoda, karena adanya beda potensial (anoda adalah unsur  radioaktif barium platinum sianida/ tungsten carbide). Dengan kata lain bila awan-awan elektron dari filamen katoda tertarik menuju anoda, maka akan timbul pancaran sinar X, keadaan ini hanya dapat terjadi pada tabung yang hampa udara (vacuum tube).

Ada dua jenis sinar X yang dapat dihasilkan:
a.     Sinar X karakteristik
b.     Sinar X Bremstrahlung
 
1.     Jelaskan proses terjadinya pembentukan gambar pada film?
Proses pembentukan gambar terjadi pada tahap pembangkitan film, dimana butir-butir perak bromida (AgBr) pada emulsi film yang telah diekspos akan direduksi menjadi perak metalik oleh cairan pembangkit. Pembangkitan berfungsi merubah bayangan laten menjadi bayangan tampak.
2.     Apa yang dimaksud densitas pada film radiologi?
Densitas adalah derajat kehitaman dari perak metal hitam yang tersisa dalam emulsi. Densitas menentukan kesempurnaan bayangan pada film dan sebagai indikasi cukupnya intensitas sinar-X yang menembus objek. Jika intensitas sinar-X besar maka densitas akan tinggi (high density) dan pada film akan berwarna hitam, sedangkan untuk intensias sinar-X yang kecil maka densitas akan rendah (low density) dan film akan berwarna putih atau keabuan.
3.     Apa yang dimaksud fluoroskopi?
Fluoroskopi adalah aplikasi khusus pencitraan sinar-X, di mana layar fluoresen dan tabung penegas gambar dihubungkan ke sistem televisi sirkuit tertutup. Hal ini memungkinkan pencitraan real-time dari gerakan dalam struktur atau pengumpulan agen radiokontras. Agen radiokontras akan menggambarkan anatomi dan fungsi pembuluh darah, sistem urogenitalis atau saluran pencernaan. Ada dua jenis radiokontras yang saat ini digunakan dalam flouroskopi yaitu barium dan yodium.
4.     Jelaskan skema pencucian film radiologi?
Pencucian film erat hubungannya dengan pemrosesan film, karena itu akan di jelaskan secara menyeluruh mengenai pemrosesan film, tidak hanya pencucian film.
Tahapan pengolahan film:
Ø  proses pembangkitan gambar (developing),
Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Sementara butiran perak halida yang tidak mendapat penyinaran tidak akan terjadi perubahan. Perubahan menjadi perak metalik ini berperan dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film. Sedangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap bening. Dari perubahan butiran perak halida inilah akan terbentuk bayangan laten pada film

Ø  pencucian (rinsing),
Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya. Cairan pencuci akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya. Pencucian ini harus dilakukan dengan air yang mengalir selama 5 detik.

Ø   penetapan (fixing),
Fixing diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik. Perak halida dihilangkan dengan cara mengubahnya menjadi perak komplek. Senyawa tersebut bersifat larut dalam air kemudian selanjutnya akan dihilangkan pada tahap pencucian.
Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film.

Ø  Pembilasan (washing) ,
Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih

Ø  pengeringan (drying)
Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak.
Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.
5.     Bagaimana membangkitkan bayangan laten pada film radiologi?
Seperti diketahui bahwa emulsi film radiografi terdiri dari kristal-kristal AgBr, yang dalam bentuk ionnya adalah Ag+ dan Br- dalam kisi kubus (kaset). Kehadiran impuritas mengganggu permukaan kubus yang membentuk sensitivity speck (bintik sensitif). Ion Br- apabila terkena radiasi sinar-X akan terbentuk atom Br dan elektron, berdasarkan reaksi :

Br- + sinar-X ( hf ) Br + electron

Atom Br akan diserap oleh dasar film (base) yang terbuat dari bahan gelatine. Elektron yang terbentuk akan terperangkap oleh sensitivity speck dan menarik muatan positif Ag+ sehingga menjadi atom Ag. Kristal dengan atom Ag pada permukaanya disebut bayangan laten (laten image). Proses pembangkitan bayangan
laten menggunakan pelarut yang mengandung alkali.

Tidak ada komentar: